Oleh : Ahmad
Mustaghfirin
Pendahuluan
Pendahuluan
Zaman
terus berkembang dan waktu selalu berputar serta tahun semakin bertambah. Membicarakan pesantren tak pernah kering dari otak
pemikiran para pegiat intelektual baik muda maupun tua. Pesantren yang
merupakan sistem pendidikan tertua sering dikonotasikan sebagai sekelompok kaum
sarungan yang tradisional, kolot, yang hanya bisa baca kitab kuning dan
ceramah tang tung-tang tung dan cas cis cus dari satu surau ke
surau dan dari masjid satu ke masjid yang lain ternyata menyimpan banyak
potensi. Keberadaannya tidak boleh dianggap sepele, dan
sampai sekarang pun tetap eksis walaupun sempat termarjinalkan dan gelombang
globalisasi menerjang. Bergulirnya era globalisasi justru dijadikan cambuk bagi
pesantren untuk berbenah diri agar tetap mampu memposisikan diri sebagai penopang
bangsa.